Warga Bandar Jaya Turun ke Jalan, Protes Kades Terkait Dugaan Tak Pantas dan Janji yang Tak Ditepati

IKALAN 1

IKALAN 1

Iklan utama

Warga Bandar Jaya Turun ke Jalan, Protes Kades Terkait Dugaan Tak Pantas dan Janji yang Tak Ditepati

Senin, 14 April 2025

Protes Kades Terkait Dugaan Tak Pantas dan Janji yang Tak Ditepati

MUKOMUKO – RADAR BUMI RAFLESIA NEWS.Com, Ratusan warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, Bengkulu, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa pada Senin (14/04/2025). Aksi ini dipelopori oleh Karang Taruna dan masyarakat setempat sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap pemerintah desa.


Berdasarkan pantauan di lapangan, sekitar pukul 08.00 WIB, massa telah berkumpul di sekitar simpang Kopi Aceh, berjarak sekitar 500 meter dari Kantor Desa. Sekitar pukul 08.46 WIB, mereka mulai bergerak menggunakan kendaraan roda dua dan empat menuju lokasi aksi, dikawal oleh aparat Polsek Teramang Jaya.

Koordinator aksi, Pendrik, menyampaikan bahwa aksi ini digelar untuk menyuarakan sejumlah aspirasi yang ditujukan kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).




"Aksi ini adalah bentuk keresahan masyarakat dan Karang Taruna atas berbagai permasalahan yang terjadi di desa kami, baik itu menyangkut moral, janji politik, maupun transparansi penggunaan Dana Desa," ujar Pendrik di sela-sela orasinya.


Setidaknya terdapat empat tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi tersebut:


  1. Masyarakat dan Karang Taruna menuntut pertanggungjawaban atas dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum kepala desa, yang dinilai mencoreng nama baik desa.
  2. Mereka juga menagih janji kepala desa yang, saat pencalonan, berkomitmen memberikan dana sebesar Rp1.000.000 dan 20 persen dari hasil usaha vee cangkang setiap tahun kepada Karang Taruna.
  3. Warga menuntut penjelasan dari Pemerintah Desa atas dugaan mark-up anggaran Dana Desa (DD) yang dinilai merugikan dan perlu dipertanggungjawabkan secara terbuka.
  4. Mereka mendesak adanya klarifikasi terkait berita viral yang menunjukkan sang kades memegang bokong seorang wanita, yang diduga pemandu lagu (PL), yang memicu ketegangan dan konflik di grup internal Karang Taruna.

"Aksi ini juga dipicu oleh kisruh internal grup Karang Taruna setelah berita viral itu muncul. Kades yang merupakan salah satu admin grup bahkan memblokir beberapa anggota," ungkap Pendrik.RBR