Terdampak Corona, Penghasilan Pedagang Ikan Ipuh Menurun hingga 50 Persen

Iklan 3

Top Banner Atas 2

Top Banner Atas

Iklan

"
close
close

Terdampak Corona, Penghasilan Pedagang Ikan Ipuh Menurun hingga 50 Persen

Rabu, 29 April 2020


Sepi pembeli pedagang ikan atau anak ulo di pasar ikan desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, mengeluh omsetnya menurun drastis sejak beberapa pekan lalu. Hal ini, disebabkan adanya virus corona atau Covid-19.

“Omset kita menurun. penjualan biasanya dapat 500 ribu perhari, sekarang Rp 100 ribu aja susah,” kata Sanadi, salah satu pedagang ikan, Rabu (29/4/2020).
Jhoni Kusnadi pedagang ikan yang juga merupakan BPD terpilih desa Pasar Baru periode 2020-2026 mengatakan, sejak adanya wabah virus corona dan adanya himbauan dari pemerintah agar warga tidak keluar rumah, semua jadi susah. Pasalnya warga jadi enggan untuk datang ke pasar ikan. “Lagi pula sekarang ibu-ibu mau belanja pakai apa kalau suami-suami mereka tidak bisa bekerja” dikarenakan efeck social distancing besar – besaran.
“Biasanya sabtu dan minggu rame sekarang pembeli berkurang,” ujarnya.
Senada dengan Kusnadi, Junai mengatakan, sejak satu bulan ini adanya virus corona semua tukang ulo “pedagang ikan” di Ipuh ini mengeluh karena pendapatan yangg jauh berkurang.
Lebih lanjut mereka berharap segera mendapat perhatian dari pemerintah daerah memberi himbauan sekaligus solusi untuk para pedagang sehingga para pembeli merasa nyaman berbelanja tanpa takut melanggar peraturan yang ada.
terutama kepada pemerintah desa pulai payung pihak pengelola pasar ikan agar memperbaiki sarana dan prasarana. “Pasar ikan ini kan bersebelahan dengan kantor desa pulai payung. setiap jualan, laku tidak laku kami tetap bayar retribusi kepada pengelola tolong diperhatikan” Ujar nya.
Kepada pemerintah desa agar segera menganggarkan BLT Dana Desa secepatnya dibagikan kepada masyarakat sesuai arahan, agar daya beli masyarakat kembali normal seperti biasanya.
Disinggung mengenai apakah mereka tidak khawatir terpapar covid-19 karena berhubungan dengan banyak orang “Kami juga rasa khawatir ada, tapi karena kebutuhan ya mau apa lagi,” imbuhnya.